すべて
Seluruhnya, tidak bersisa.
Contoh :
(a) 在庫はすべて売り切れた。
Stok seluruhnya habis terjual.”
(b) 会員はすべて反対だ。
Anggota seluruhnya menentang.”
(c) 失敗して財産をすべて失った。
“Karena gagal, seluruh harta (ku) habis.”
Dalam kalimat a,b dan c subete menunjukkan makna bahwa seluruhnya terjual, seluruhnya menentang, dan seluruhnya habis, tanpa ada sisa atau ada yang tidak menentang (b).
全部
ある物事のすべて。
Seluruhnya, semuanya.
Tidak ada perbedaan mendasar antara zenbu dengan subete. Kecuali, subete digunakan untuk kalimat tulisan, sedangkan zenbu digunakan dalam kalimat lisan. Kedua-duanya dapat digunakan untuk menyebutkan seluruh, semua benda, atau semua orang. Zenbu dapat digunakan dalam kalimat subete di atas.
Contoh :
(a) 在庫は全部売り切れた。
(b) 会員は全部反対だ。
(c) 失敗して財産を全部失った。
Kesimpulan :
Zenbu dan subete dapat saling menggantikan dalam kalimat. Tetapi meskipun demikian, subete lazim digunakan dalam bahasa tulisan, sedangkan zenbu lazim digunakan dalam bahasa lisan.
Contoh :
Waktu makan malam, sang ayah yang duduk agak jauh dari sang anak, berkata :
Taro, tolong ambilkan ikan di piring itu. Sang anak yang sudah menghabiskan ikan tersebut akan berkata :
お父さん、ごめん、全部食べた。もうないんだ。
Maaf ayah, semua sudah (ku) makan. Sudah tidak ada lagi.
Dalam situasi seperti ini, penggunaan subete terasa rancu, karena pembicaraanya tidak resmi.
No comments:
Post a Comment