Monday, February 13, 2012

OIKON, Farewel Party ala Jepang

Suasana OIKON (1)
Jauh berjalan banyak yang dilihat, lama hidup banyak yang dirasa. Saya tidak tahu persis, apakah ini kata-kata bijak, atau peribahasa. Tetapi tanpa sadar saya sering menggunakan ungkapan ini. Termasuk untuk berbagi pengalaman yang akan saya uraikan berikut ini.
Sesuai judulnya, “Farewel Party” barangkali sudah tidak asing bagi kita, terutama mereka yang menguasai bahasa Inggris, atau mereka yang berkecimpung dalam komunitas tertentu, atau mereka yang bekerja di perusahaan besar, perusahaan asing, atau lembaga yang memiliki kerjasama dengan asing. Pokonya sesuatu yang berbau asing lah…….
Suasan OIKON (2)
“Pesta Perpisahaan”, barangkali itu lah bahasa sederhananya. Misalkan di Perusahaan A ada beberapa orang tenaga ahli atau advisor yang didatangkan dari luar negeri, sebut saja Jepang. Ketika Advisor tersebut datang pertama kali, biasanya diadakan pesta penyambutan atau “Welcome Party”. kemudian, setelah bertugas beberapa waktu bergantung pada perjanjian, maka Advisor tersebut akan kembali ke perusahaan induk, atau ke negeranya. Nah, pada waktu melepas kepergian Advisor tersebut diadakanlah pesta perpisahaan. Inilah yang disebut dengan “Farewel Party”. Saya tidak akan membahas lebih lanjut istilah “Farewel Party” ini dalam tatanan bahasa Inggris, tetapi saya akan membahasnya dalam tatanan bahasa Jepang, tentu sebagai salah satu kebiasaan di Jepang.
Istilah “Farewel Party”, dalam bahasa Jepang disebut “OIKON”. Bila ditulis dengan huruf Kanji, maka penulisannya seperti ini. 追いコン. “OI” ditulis dengan huruf Kanji, sedangkan “KON” ditulis dengan huruf Katakana. Sebenarnya ini adalah singkatan. Istilah lengkapnya adalah “OIDASU-KONPA”, bila ditulis dengan huruf Kanji menjadi 追い出すコンパ. “OIDASU” arti harfiahnya adalah “mengusir”, sedangkan “KONPA”, berasal dari bahasa Inggris “Company”. Pada awalnya “Company” digunakan secara utuh, yakni “KONPANI”, tetapi kemudian disingkat menjadi “KONPA”. Demikian juga dengan “OIDASU” yang disingkat menjadi “OI”, sehingga menjadi “OIKON”. Menurut sebuah sumber, istilah “KONPANI” di atas mulai digunakan sebagai istilah rahasia di kalangan mahasiswa pada zaman Meiji.
Lalu, bagaimana pelaksanaa “OINKON” di Jepang ? inilah yang akan saya ceritakan kali ini.
Suasana OIKON (3)
“OIKON” yang akan saya ceritakan di sini adalah, pesta perpisahan bagi mahasiswa yang tamat di universitas tempat saya belajar yaitu Universitas Tohoku. Biasanya “OIKON” dilaksanakan malam hari, setelah siang harinya dilaksanan “KOTO SHIMON”, yaitu ujian lisan (interview) atau Sidang Meja Hijau (istilah akademik di Indonesia) untuk mahasiswa S1 dan S2. Hari penyelenggaraan “OIKON” berbeda-beda tergantung jurusan masing-masing, di Jepang disebut “KENKYUSHITSU”. Mahasiswa Indonesia sering menyingkatnya dengan LAB.
Saya sudah mengikuti tiga kali “OIKON”. Pertama, pada saat masuk S2, kedua pada saat tingkat 1 pasca sarjana (S2), dan ketiga pada saat tamat S2. Ulasan berikut adalah pengalaman mengikuti “OIKON” yang terakhir, 13 Februari 2012.
Suasana OIKON (4)
Seperti yang sudah saya singgung di atas, penyelenggaraan “OIKON”, dilaksanakan setelah siang harinya diadakan Ujian Lisan Skripsi  (S1) atau Tesis (S2). Sedikti berbeda dengan di Indonesia, umumnya mahasiswa baik S1 maupun S2, kemungkinan besar akan tamat bersama-sama dengan teman satu angkatan, kecuali bagi mereka yang memang tidak bisa tamat karena alasan tertentu. Oleh karena itu “OIKON” biasanya diikuti oleh seluruh mahasiswa yang akan tamat (tetapi belum wisuda), ditambah mahasiswa yang masih aktif, baik S1, S2 maupun S3. Di LAB saya, jumlah mahasiswa S1 yang tamat tahun ini sebanyak 13 orang, S2 sebanyak 4 orang (termasuk penulis sendiri). Totalnya adalah 17 orang. Seperti pesta-pesta lain, pelaksanaan “OIKON” biasanya terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama dimulai sekitar jam 7.00-9.00, tahap kedua dimulai jam 9.30-12.00, dan tahap ketiga dimulai jam 1.00- pagi.   
“OIKON” tahun ini diikuti 45 orang, 43 orang adalah mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa S1, S2 dan S3, dan dua orang professor. “OIKON” dilaksanakan di sebuah restoran di kota (Sendai). Jarak kota Sendai dari kampus Tohoku sekitar 25 menit berjalan kaki. Acara dimulai sekitar jam 7 malam. 15 menit sebelum acara berlangsung, panitia “OIKON” (mahasiswa yang masih aktif, biasanya tingkat 3) memungut biaya dari masing-masing peserta. Biaya yang harus dibayar jumlahnya berbeda. Bagi mereka yang akan tamat biasanya lebih murah. Tahun ini untuk mereka yang tamat membayar 2500 Yen (sekitar 250.000 Rupiah), sedangkan yang lain, termasuk professor membayar 3.200 Yen (sekitar 320.000 Rupiah).
Acara diawali dengan kata sambutan sekaligus membuka acara dengan “KANPAI”, TOS oleh professor. Pada kesempatan tersebut professor mengumumkan secara resmi hasil Ujian Lisan Skripsi dan Tesis yang diselenggarakan dari pagi hingga sore harinya. Tahun ini semuanya (17 orang) berhasil lulus. Kemudian acara dilanjutkan dengan “KANPAI”. Masing-masing memegang gelas minuman. Tentu minuman yang dimaksud adalah minuman alkohol, bir atau SAKE. Bagi yang tidak bisa minum SAKE, biasanya disediakan soft drink, seperti jus jeruk atau coca cola dan sebagainya.
Setelah KANPAI, masing-masing melakukan aktivitasnya sendiri-sendiri. Umumnya hanya bercengkrama dengan teman-teman yang kebetulan duduk bersama. Tempat duduk sudah diatur sedemikian rupa, dengan menggunakan system cabut nomor (undian). Mereka yang satu angkatan tidak ditempatkan pada satu meja. Satu meja biasanya terdiri dari berbagai angkatan, S1, S2 dan S3, ditambah professor.
Setelah 30 menit berlalu, dilanjutkan acara berikutnya yaitu, “AISATSU”, sepatah dua patah, atau tiga, empat patah kata, berupa kesan dan pesan dari seluruh mahasiswa yang akan tamat.
Sesi kesan dan pesan ini sangat menarik. Karena biasanya setiap mahasiswa akan menceritakan kesan dan pesan yang dapat menggariahkan suasana. Apalagi mereka sudah dipengaruhi oleh alkohol. Umumnya, mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada Professor yang telah membimbing selama kuliah, kemudian ucapan terima kasih kepada para senior, rekan satu angkatan dan junior. Lalu menceritakan hal yang menarik dan lucu yang mereka alami selama kuliah. Misalnya, ada yang tamat S1 selama 6 tahun, karena tidak lazim, dia mengingatkan juniornya, agar jangan sampai seperti dia. Ada yang hobby membaca komik. Setiap berada di ruangan selalu membaca komik, dan sebagainya. Terakhir menyampaikan apa yang akan dilakukan setelah tamat. Perlu diketahui, bahwa umumnya mereka yang akan tamat telah mendapatkan pekerjaan. Di setiap universitas di Jepang, memberikan izin kepada mahasiswa tingak tiga untuk mencari pekerjaan. Umumnya, pada tahun ketiga, setiap mahasiswa jarang masuk kuliah (ada yang memang tidak mengambil mata kuliah, karena sudah diambil semua) karena harus mengikuti seminar, wawancara kerja, kegiatan ini disebut dengan “SHUKATSU”. Sehingga sebelum tamat mereka biasanya sudah mendapat pekerjaan. Begitu tamat mereka sudah langsung bekerja.
Suasana OIKON (5)
Nah, kembali ke penyampaian kesan dan pesan di atas, setiap mahasiswa menyampaikan rencana setelah tamat. Misalnya bekerja di perusaan telekomunikasi , ada yang diterima sebagai pegawai negeri di kantor pemerintah daerah, perusahaan elektronik dan sebagainya. Dari 17 orang mahasiswa S1 yang akan tamat, 15 orang diantaranya sudah diterima di berbagai perusahaan.
Setelah selesai penyampaian kesan dan pesan, setiap mahasiswa yang akan tamat secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada professor, sambil bersulang “KANPAI”. Saling menuangkan minuman. Kemudian bercerita lepas. Ini yang sangat menarik buat saya. Mereka sangat menghargai jasa para professornya. Suasana benar-benar sangat akrab. Sangat kekeluargaan. Setelah mendatangi professor dan bercengkerama, selanjutnya mendatangi para senior, dan melakukan hal yang sama. Para peserta yang lain, tentu saja malanjutkan santapan yang tersisa sambil bercengkerama dengan rekan-rekan yang lain.
Demikian, suasana “OIKON” yang saya ikuti. Saya melihat kegiatan seperti ini sangat bernilai positif, selain menikmati kegembiraan Karena telah lulus, acara ini digunakan sebagai sarana mengucapkan terima kasih secara khusus kepada para professor, senior, juga saling bertukar informasi pekerjaan masing-masing setelah tamat. Menurut saya OIKON akan memapu mempererat ikatan bathin yang sudah terbina selama ini, antara mahasiswa dengan Professor, Junior dengan Senior, dan rekan-rekan satu angkatan.

| Free Bussines? |

2 comments:

  1. wah..
    kalu "shobetsukai" dan "kansoukai" bedanya apa sensei?

    ReplyDelete
  2. Terima Kasih Komentarnya. mohon maaf telat nih balasnya. mengenai perbendaan "Soubetsukai" dengan "Kansoukai". Menurut saya, apa yang dilakukan dalam kedua istilah tersebut sama. barangkali perbedaannya ada pada nilai kanji yang mendasari istilah tersebut.akan lebih mudah bila melihat kanjinya. 送別会, soubetsukai. perpisahan. 歓送会, Kansoukai. perbedaannya ada pada 別, sedih, dan 歓, gembira.

    ReplyDelete