Friday, January 6, 2012

Kesedihan Mendalam Melewatkan Tahun Baru

Ibu Yasue SATO


Bagi Mereka yang terkena dampak bencana gempa dan tsunami 2011.3.11 lalu, tahun baru 2012 merupakan tahun pertama mereka melewatkan tahun baru. Banyak cerita duka menyelubungi mereka yang terpaksa tinggal di penampungan atau tinggal di perumahan sementara. Berikut kisah seorang Ibu yang sekarang hidup sendirian di tempat tinggal sementara.

   Adalah Yasue SATO, seorang ibu yang berumur 70 tahun, melewatkan tahun baru 2012 seorang diri di rumahnya di lokasi perumahan sementara, di distrik Minami-sanriku, Prefektur Miyagi. Ibu SATO kehilangan putera sulungnya yang selama ini tinggal bersamanya. Semenjak Putera sulungnya meninggal akibat terseret tsunami, Ibu SATO terpaksa hidup sendirian.
  Di pagi hari 1 Januari, Ibu SATO memberikan hidangan khas tahun baru kepada arwah putera sulungnya yang telah tiada. Dia berkisah, putera sulungnya selalu banyak makan. Di tahun baru, tidak ada yang memakan masakan saya, sungguh sangat menyedihkan.
   Sebenarnya, putera keduanya, pulang dari Sendai, tetapi karena tidak tinggal bersama, Ibu SATO tetap merindukan putera sulungnya. Kesedihan kian menusuk kala menerima kartu ucapan selamat tahun baru dari teman-teman putera sulungnya yang tidak mengetahui bahwa dia sudah tiada. Kesedihan kian bertambah, karena di tahun baru televise terus menayangkan kilasan gempa dan tsunami tahun lalu. serasa menusuk, katanya.
  Ibu SATO masih berharap kota kelahirannya akan segera bangkit, tetapi sepertinya harapan itu masih jauh. Dia berniat pindah saja dari rumah yang ditempati sekarang, mengingat tidak begitu layak ditempati. Musim hujan, air selalu merembes dari atap. Tetapi bingung pindah ke mana. Bagi banyak orang, tahun sudah berganti, tetapi bagi Ibu SATO, waktu terasa berhenti sejak bencana gempa dan tsunami.

Dikutip dari harian kahokushinpo, surat kabar wilayah Tohoku.

| Free Bussines? |

No comments:

Post a Comment