Image diambil dari google |
Pernahkah kita berfikir berapa banyak kosa kata yang diperlukan untuk
menguasai bahasa Jepang ? Menurut Kaneda (2008), dengan
menguasai 1000 kata kita sudah dapat memahami 83.5 % percakapan sehari-hari bahasa Perancis. bagaimana dengan bahasa Jepang ? Meskipun menguasai 1000 kata dalam bahasa Jepang seorang pembelajar asing baru
dapat memahami 60 % percakapan sehari-hari. lebih lanjut kaneda mengatakan, dengan
menguasai 5000 kata, kita sudah dapat memahami 96 % bahasa Perancis. 4 %
sisanya dapat disempurnakan dengan melihat kamus. Hal yang sama berlaku pula
untuk beberapa bahasa di dunia lainnya seperti Inggris, Spanyol dan lain-lain. Bagaimana
dengan Bahasa Jepang ? Untuk menguasai 96 % bahasa Jepang katanya kita perlu
menguasai sebanyak 22.000 kata. Sangat banyak bukan ? Tidak heran bila dalam
kehidupan sehari-hari kita menyaksikan banyak orang Jepang yang membuka kamus
saat membuat sebuah kalimat.
Dari penjelasan Kaneda di atas, kita sudah dapat mengukur sendiri kemampuan masing-masing. mari kita lihat berdasarkan penjelasan Ujian Kemampuan Bahasa Jepang atau lebih dikenal dengan singkatan JLPT. untuk lulus Level 1 dibutuhkan penguasaan kosa kata sebanyak 10.000 suku kata. Level 2 dibutuhkan penguasaan 6000 suku kata. level 3 dibutuhkan penguasaan 1500 suku kata. sedangkan level 4 dibutuhkan 800 suku kata. meskipun sekarang sistem Ujian Kemampuan Bahasa Jepang sedikit berubah namun data di atas kemungkinan tidak jauh berubah.
Lalu mengapa kosa kata bahasa Jepang sebanyak ini ? Menurut sebuah
sumber hal itu disebabkan karena bahasa Jepang sangat mudah menciptakan kosa
kata baru. Bahasa asing manapun akan dengan mudah dibentuk ke dalam bahasa
Jepang cukup dengan merubah pengucapannya ke dalam pengucapan katakana. Itulah sebabnya
kosa kata baru dalam bahasa Jepang terus terbentuk tanpa dapat dicegah. Lihat saja
kosa kata serapan dalam bahasa Jepang yang berasal dari beberapa bahasa di
dunia. Contohnya saja, Pan dan Tabako berasal dari bahasa Portugal, kue
Kasutera berasal dari Spanyol, Arubaito berasal dari Jerman dan banyak lagi
kosa kata lainnya.
Sebuah kosa kata serapan tidak hanya digunakan secara utuh. Ada pula
yang penggunaannya digabungkan dengan bahasa Jepang. contohnya, 空
(kosong) dan オケ (singkatan dari orchestra)= カラオケ.
満
(penuh) dan タン (tanki) = 満タン.
省
(hemat) dan エネ (singkatan dari energy) = 省エネ.
脱
(berhenti) dan サラ(singkatan dari サラリマン)
= Istilah untuk サラリマンyang berhenti dari perusahaan dan
memulai usaha baru. 超(sangat) dan ラッキ(beruntug)
= 超ラッキ
dan lain-lain.
Bila pada awalnya sebuah kata serapan digunakan secara utuh,
belakangan tidak demikian seperti terlihat pada contoh di atas. Bahasa Jepang
cenderung berubah seiring perubahan zaman. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti
jumlah kata serapan dalam bahasa Jepang sama dengan jumlah kosa kata bahasa
Jepang murni.
Dikutip dari berbagai sumber.
Boleh minta tolong gak?
ReplyDeleteSaya ada tugas di sekolah suruh nyari cerita dalam bhasa jepang yang di dalamnya ada percakapannya,,
Ada gak ceritanya?
Mbak Siti Fathonah,
DeleteTerima kasih, dan Maaf, saya terlambat reply komentarnya.
Kalau mau yang seperti itu bisa search via internet.