Friday, October 2, 2015

神社、神宮、大社の違い (Perbedaan istilah jinja, jingu dan taisha)

   Bagi mereka yang sering bersentuhan dengan budaya Jepang, tentu sering mendengar istilah Jinja. (hati-hati, jangan sampai salah sebut, bukan  TINJA). Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa, Jinja adalah tempat ibadah agama Shinto. Selain Jinja, barangkali pembaca juga pernah mendengar istilah Jingu dan Tasiha. Sebenarnya, dua istilah terakhir juga mengacu ke tempat ibadah agama Shinto. Meski demikian, terdapat sedikit perbedaanya. Sebelum menjelaskan perbedaannya, ada baiknya kita ketahui sedikit lebih rinci tentang defenisi dari Jinja. Yaitu, bangunan tempat tinggal dewa (kami), tempat diselenggarakannya berbagai ritual keagamaan (saigi).
  Jingu adalah Jinja yang memiliki hubungan dengan keluarga kaisar. Maksudnya adalah, pemberian nama Jingu pada sebuah jinja, karena jinja tersebut menjadikan kaisai terdahulu atau nenek moyang kaisar yang dikenal dengan dewa matahari (Amaterasu Omikami) sebagai dewa yang disembah.  Contoh jingu yang sangat terkenal adalah Meiji Jingu di Tokyo. Dewa yang disembah di Meiji Jingu ada roh Kaisar Meiji dan Kaisar Showa. Satu lagi yang tidak kalah populer adalah Isei Jingu di Prefektur Mie.  
  Taisha adalah istilah yang digunakan untuk mengelompokkan Jinja. Biasanya nama jinja yang diikuti dengan Taisha adalah jinja yang menjadikan dewa-dewa pengelola bumi (dewa bumi yang ada dalam mitos, naskah kuno kojiki) sebagai dewa yang disembah. penggunaan istilah taisha juga menggambarkan bahwa jinja tersebut memiliki pengaruh besar. Contoh yang sangat populer adalah Izumo Taisha. Konon, Izumo taisha adalah jinja pertama yang dibangun di Jepang.


| Free Bussines? |

No comments:

Post a Comment