![]() |
Pameran Kanji terpilih tiga tahun terakhir di Tokyo Tower |
![]() |
Pembukaan pendaftaran Kanji 2011 di Kyoto Tower |
Setiap tahunnya Asosiasi ini memberikan kesempatan kepada seluruh warga Negara Jepang untuk mendaftarkan satu karakter kanji yang dianggap mampu menggambarkan kondisi dunia pada tahun tersebut. Pendaftaran berlangsung selama lebih dari satu bulan (tahun ini berlangsung sejak 1 Nopember-5 Desember 2011). Informasi pendaftaran diumumkan secara resmi melalui surat kabar dan majalah-majalah di seluruh Jepang, serta homepage asosiasi. informasi juga dikirim ke lembaga-lembaga seperti sekolah, tempat kursus, perusahaan dan sebagainya. Pendaftaran dapat dilakukan melalui kartu pos, fax, homepage, atau memasukkan langsung ke dalam box yang sudah disediakan di beberapa lokasi strategis di seluruh Jepang. Tahun ini (2011) box ditempatkan di 4.587 lokasi, seperti : kuil Kiyomizudera, Tokyo Tower, Tower Stasiun Televisi Nagoya, Kyoto Tower, toko buku, hotel, perusahaan, dan fasilitas umum lainnya seperti terlihat pada foto1-2[a].
Menurut situs resmi Asosiasi Tes Kemampuan Kanji Jepang (Japanese Kanji Proficiency Test Association 財団法人 日本漢字能力検定協会), penetapan satu hari sebagai “hari kanji” bertujuan untuk mengembangkan minat masyarakat terhadap kanji, menciptakan sebuah kesempatan untuk merenungkan makna terdalam yang dimiliki oleh kanji sebagai inti dari bahasa jepang, sekaligus sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran akan budaya Jepang.
Tahun ini (2011), total jumlah suara yang terkumpul adalah 496.997 suara dengan perincian sebagai berikut.
Media Pendaftaran | Jumlah Suara |
Kartu Pos | 7.848 Suara |
Fax | 653 Suara |
Homepage | 7.292 Suara |
Box (4.587 lokasi di seluruh Jepang) | 146.351 Suara |
Lembaga (3.881 lembaga) | 334.853 Suara |
TOTAL | 496.997 suara |
Tabel 1. Jumlah total suara serta media pendaftarannya
Karakter kanji yang terpilih tahun ini sebagai “Kanji of the Year” adalah Kizuna (絆 : Ikatan Bathin). Kizuna berada pada peringkat pertama dengan total perolehan sebanyak 61.453 suara, peringkat kedua adalah Wazawai (災 : Bencana) dengan 28.648 suara, dan peringkat ketiga adalah Furueru (震 : Berguncang) dengan 26.972 suara. Daftar peringkat kanji terpilih tahun 2011 serta perolehan suaranya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
![]() | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penulisan Kanji terpilih 2012 di Kiyomizudera Kyoto
Tabel 2. Peringkat Kanji terpilih 2011 berdasarkan jumlah perolehan suara[1] Terpilihnya Kizuna menjadi “Kanji of the Year” tahun ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan melegakan semua pihak. Banyak kalangan yang memprediksi bahwa kanji 2011 tidak akan jauh berbeda dari kanji tahun-tahun sebelumnya yang lebih banyak bermakna negatif. Apalagi, 2011 diwarnai dengan banyaknya terjadi bencana baik di dalam negeri maupun luar negeri. Di dalam negeri gempa bumi dan tsunami yang melanda wilayah utara Jepang 11 Maret 2011 menjadi perhatian utama selain badai topan yang menyebabkan hujan lebat dan banjir di Prefecture Nigata dan Fukushima Juli 2011, serta Hujan lebat disertai banjir yang juga melanda Prefecture Wakayama dan Nara September 2011. Sedangkan di luar negeri gempa bumi di Selandia Baru Februari 2011 yang ikut menewaskan beberapa warga Negara Jepang menjadi indikasi penting selain banjir besar yang melanda Thailand Oktober 2011 lalu. Sebagai perbandingan, Kanji-kanji terpilih pada tahun-tahun sebelumnya dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 3. Daftar “Kanji of the Year” sejak 1995-2010 Kizuna mengandung makna “Ikatan bathin antar manusia yang tidak akan terputus”[2]. Latar belakang terpilihnya Kizuna sebagai “Kanji of the Year” 2011 tidak terlepas dari bencana gempa dan tsunami 11 Maret 2011 yang memporak-porandakan Jepang bagian utara yang menyebabkan 15.843 orang meninggal dunia, serta 3.469 orang dinyatakan hilang[3]. Pengalaman kehilangan keluarga untuk selama-lamanya, hidup terpisah dengan oran-orang yang dicintai, teman-teman, serta perasaan gelisah, khawatir dan takut karena terputusnya komunikasi menyadarkan orang-orang akan pentingnya ikatan di antara keluarga, teman-teman, kekasih dan orang-orang yang ada di komunitas tertentu. Bencana ini telah menyadarkan mereka dari kelalaian membina hubungan sosial dalam masyarakat yang cenderung menipis selama ini. Tidak dapat dipungkiri gempa dan tsunami 11 Maret 2011 menimbulkan kerugian besar di berbagai sektor. Informasi yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Jepang menyebutkan bahwa total kerugian mencapai 16 Triliun 900 Milyar Yen[4]. Akan tetapi di sisi lain, bencana ini juga mampu melahirkan Kizuna-kizuna baru yang menghilangkan adanya perbedaan suku, ras dan agama, melewati batas negara. Beberapa saat perhatian dunia tertuju ke Jepang, tepatnya wilayah Tohoku yang menjadi pusat bencana gempa dan tsunami. Dukungan bertajuk “Pray for Japan” terus mengalir dalam hitungan detik melalui Social Networking Service seperti Facebook, Twitter dan lain-lain. Dunia ikut berduka.[5] Sukarelawan berdatangan dari seluruh penjuru Jepang dan berbagai negara di dunia. Kizuna yang telah terbangun melalui melalui Social Networking Service berujung pada meningkatnya jumlah pengguna Facebook dan Twitter. Hasil survey yang dilakukan oleh Beat Communication menunjukkan terjadi peningkatan penggunaan Twitter oleh perusahaan mencapai 80 % pasca gempa dan tsunami 11 Maret 2011[6]. Kizuna ini juga dirasakan oleh warga Negara Indonesia di Sendai yang mengalami secara langsung gempa 11 Maret 2011. Kizuna terbukti mampu memudahkan koordinasi mereka yang berada di beberapa titik lokasi pengungsian. Kizuna terbukti pula menghadirkan bantuan dari KBRI Tokyo untuk membawa hampir seluruh warga Negara Indonesia yang berada di Sendai ke Tokyo 3 hari pasca bencana sebelum akhirnya pulang sementara ke tanah air. Kizuna juga mendapat apresiasi dari Kaisar Akihito. Dalam sambutan di hari ulang tahunnya yang ke 78, pada 23 Desember 2011 lalu secara implisit Kaisar Akihito menyebutkan bahwa situasi sulit akibat gempa dan tsunami 11 Maret 2011 lalu dapat dilalui karena adanya ikatan kuat antar sesama yang membangkitkan semangat untuk saling membantu, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri[7]. Alasan lain terpilihnya terpilihnya kanji Kizuna adalah adanya fenomena menarik di akhir 2010 dan awal 2011, yaitu munculnya seseorang yang membagi-bagikan tas sekolah, alat-alat tulis serta uang tunai kepada anak-anak di beberapa sekolah di seluruh prefecture di Jepang. Orang tersebut mengaku bernama Date Naoko tokoh utama komik dan animasi “Tiger Mask” yang sangat disukai anak-anak Jepang. Dalam setiap aksinya orang yang dianggap pahlawan oleh masyarakat ini selalu menggunakan topeng untuk menutupi wajahnya. Sampai akhir aksinya, masyarakat tidak pernah mengetahui siapa sebenarnya wajah di balik topeng tersebut. Prestasi tim sepak bola wanita Jepang “Nadeshiko Japan” yang berhasil keluar sebagai juara dunia sepak bola wanita memberikan senyum, kebahagiaan kepada masyarakat terutama mereka yang terkena dampak langsung dari berbagai bencana di dalam negeri. Prestasi ini juga memberikan semangat dan keberanian bagi setiap orang untuk mengarungi kehidupannya masing-masing di masa mendatang. Nadeshiko Japan menjadi symbol Kizuna baru ekspektasi masa depan. Berikut beberapa komentar dari mereka yang telah memilih Kizuna sebagai “Kanji of the Year” 2011. Ini kali pertama saya ikut memilih. Saya sangat berharap karakter kizuna ini terpilih sebagai “Kanji of the Year” 2011. Saya tidak merasakan begitu bermaknanya karakter ini pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini saya merasakan begitu pentingnya hidup saling tolong menolong, apalagi dalam situasi sulit. (Pria, 43 tahun, prefecture Ibaraki) Saya kehilangan anggota keluarga dan teman dekat. Saya tidak pernah mengalami situasi sesulit ini sebelumnya. Tetapi saya merasakan Kizuna saat para tetangga, bahkan orang yang tidak saya kenal membantu, sehingga saya bisa bertahan. (Pria, 15 tahun, Prefecture Miyagi) Gempa dan Tsunami menyebabkan ribuan nyawa melayang. Banyak orang yang kehilangan harapan dan masa depan. Tetapi semua itu bisa dilewati berkat adanya kizuna yang terjalin di seluruh Jepang dan Dunia. (Wanita, 42 Tahun, Prefecture Fukushima) Saya berasal dari Prefecture Fukushima. Saya merasakan begitu banyak kondisi tragis akibat bencana ini. Saya memilih karakter ini karena kami sekeluarga percaya akan mampu menggapai masa depan dengan Kizuna (Wanita, 28 tahun, Prefecture Saitama) Saya merasakan kekuatan Kizuna mampu menghubungkan orang-orang di seluruh dunia melalui gempa dan tsunami di utara Jepang serta ledakan PLTN Fukushima. Semua ini saya rasakan begitu kuat dan begitu dekat berkat adanya Facebook, Twitter dan lain-lain. (Pria, 27 tahun, Prefecture Osaka) Tahun ini saya memilih karakter ini. Seumur hidup saya tidak akan melupakan kejadian tahun ini. Untuk keluarga saya berjalan sangat jauh, antri hingga 5 jam, diberi sayur oleh mereka yang tidak saya kenal yang kebetulan melintas. (Wanita, 49 tahun, Prefecture Miyagi) Berkat bencana ini banyak orang yang merasakan pentingnya Kizuna. Penjualan cincin tunangan dan cincin pernikahan meningkat tajam, kesadaran masyarakat akan pentingnya keluarga juga meningkat. (Wanita, 52 tahun, Tokyo) Tahun ini bencana datang silih berganti. Dimulai dengan gempa bumi 11 Maret yang melanda wilayah Tohoku, diikuti ledakan PLTN Fukushima, badai topan dan lain-lain. Banyak nyawa yang melayang. Kejadian ini menyadarkan saya bahwa kehidupan yang normal adalah, ada keluarga saat kita bangun tidur di pagi hari. Begitu berharganya kehidupan. Banyak “man power yang dikirim ke lokasi bencana. Saya merasakan tahun ini adalah tahun di mana manusia hanya dapat diselamatkan oleh manusia pula. Saya memutuskan memilih karakter ini karena mengingat banyanknya terjalin terjalin hubungan antara warga asing dengan warga setempat. (Wanita, 37 tahun, Prefecture Chiba) Saya memilih karakter ini karena merasakan adanya Kizuna di berbagai belahan bumi. Gempa Selandia Baru, gempa dan tsunami Jepang, banjir di Thailand. Di dalam negeri maupun di luar negeri orang-orang berlomba-lomba saling membantui. (Wanita, 24 tahun, Prefecture Yamaguchi) Demikianlah, Kizuna hanyalah salah satu symbol dari puluhan ribu karakter kanji yang ada dalam bahasa Jepang. Tetapi symbol ini syarat dengan makna dan filosofi dari penciptanya di masa lalu. Saat ini symbol itu terbukti mampu menyatukan hati mereka yang terpisahkan oleh ruang dan waktu. Symbol itu terbukti menjadi senjata ampuh menghadapi situasi sulit. Meskipun bahasa Indonesia tidak memiliki symbol seperti bahasa Jepang, tetapi kita bisa memaknainya dalam kehidupan kita masing-masing. Jepang (kun-yomi) atau cara baca China (on-yomi) yang dianggap paling sesuai mewakili makna kanji tersebut. [3] Kantor pusat penanggulangan bencana kepolisian Jepang (22 Desember 2011 )http://www.npa.go.jp/archive/keibi/biki/higaijokyo.pdf [4] http://www.bousai.go.jp/oshirase/h23/110624-1kisya.pdf [5] Play for Japan (2011) [7] Surat kabar Yomiuri, 23 Desember 2011. |
[a] Foto 1-3 diambil dari situs resmi Asosiasi Tes Kemampuan Kanji Jepang, http://www.kanken.or.jp/years_kanji/index.html
[i] Kiyomizudera adalah nama sebuah kuil Buddha yang berada di gunung Otowa Kyoto. Kuil ini dibangun pada tahun 778 M di akhir zaman Nara. Sejak tahun 1994 kuil ini tercatat sebagai warisan budaya dunia Unesco.
No comments:
Post a Comment